Sukses Transformasi, Pupuk Indonesia Catatkan Kinerja Positif hingga Akselerasi Menuju Perusahaan Top Global

Jakarta, PUBLIKASI – Kinerja positif lewat transformasi bisnis yang diterapkan PT Pupuk Indonesia (Persero) dua tahun belakangan, menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pupuk ini menjadi perusahaan top global dalam menguatkan ketahanan pangan, memberikan kontribusi perekonomian nasional dan solusi pertanian berkelanjutan untuk kemakmuran bersama.

Tak kurang dari Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi kepada PT Pupuk Indonesia (PTPI) Grup tersebut. Misalnya, apresiasi disampaikan Komisi VI atas capaian pendapatan yang mencapai Rp67,75 triliun dengan laba bersih Rp15,14 triliun hingga Agustus 2022.

Apresiasi tersebut merupakan salah satu dari sembilan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi yang membidangi Perdagangan, Koperasi dan UKM, BUMN, dan Investasi ini dengan Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi VI, Gedung Nusantara I, Lt. 1, Senayan, Jakarta, pada 19 September 2022 lalu.

Selain terkait kinerja Korporasi dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun Anggaran (RKAP TA) 2022, RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung tersebut, juga membahas penyediaan pupuk nasional dan keberlangsungan pupuk bersubsidi.

“Kesimpulan kedua, Komisi VI DPR meminta Pupuk Indonesia untuk menyusun roadmap industri pupuk nasional dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri,” tutur Martin saat membacakan kesimpulan RDP.

Selanjutnya Komisi VI mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja produksi dan penjualannya sehingga target RKAP TA 2022 dapat terealisasi pada akhir tahun.

Sebelumnya dalam RDP itu, Dirut Pupuk Indonesia antara lain memaparkan kinerja korporasi dan RKAP TA 2022. Disampaikannya bahwa total produksi PTPI Grup, baik pupuk dan nonpupuk sampai Agustus 2022 mencapai 12,85 juta ton.

Rinciannya, produk pupuk 8,02 juta ton atau 62 persen dan produk nonpupuk 4,83 juta ton (38 persen). Produksi 8,02 juta ton pupuk ini terdiri dari pupuk Urea, NPK, dan beberapa pupuk lainnya untuk kebutuhan ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk komersil.

Sementara total penjualan pupuk dan nonpupuk sebesar 8,76 juta ton atau telah mencapai 95,7 persen dari RKAP. Penjualan didominasi produk Public Service Obligation (PSO) atau subsidi sebanyak 4,06 juta ton (58 persen), pupuk komersil 2,75 juta ton (31 persen), dan nonpupuk 0,95 juta ton (11 persen).

Dari penjualan produk pupuk dan nonpupuk sebanyak 8,76 juta ton tersebut, Pupuk Indonesia meraup pendapatan mencapai Rp67,75 triliun. Komposisinya terdiri dari penjualan pupuk PSO sebesar 45 persen, pupuk komersil 33 persen, produk nonpupuk 15 persen, dan lainnya 7 persen. Nilai pendapatan ini melampaui yang ditargetkan dalam RKAP yang sebesar Rp47,99 triliun.

Adapun laba bersih yang mencapai Rp15,14 triliun hingga Agustus 2022 dibandingkan RKAP 2022 sebesar 2,95 triliun. Catatan ini naik signifikan dibandingkan laba bersih sepanjang 2021 sebesar Rp5,13 triliun dan 2020 Rp2,33 triliun.

“Total aset perseroan terangkat naik dari sebelumnya Rp128,46 triliun pada 2021 menjadi Rp153,42 triliun pada Agustus 2022. Selain itu yang perlu menjadi catatan, Pupuk Indonesia juga masih memiliki piutang subsidi tanpa PPN sebesar Rp15,96 triliun,” kata Dirut Pupuk Indonesia di hadapan anggota Komisi VI.

Selanjutnya Bakir Pasaman menyampaikan ketersediaan pupuk untuk penyaluran pupuk bersubsidi periode Agustus hingga Desember 2022. Secara keseluruhan, tuturnya, Pupuk Indonesia berencana memproduksi pupuk sebanyak 4,45 juta ton dari Agustus hingga Desember 2022. Alokasi ini mencakup pupuk nonsubsidi sebesar 1,53 juta ton dan pupuk subsidi 2,92 juta ton.

Selain itu, PTPI juga menyiapkan cadangan pupuk tahun 2023 sebesar 1,35 juta ton, sehingga totalnya menjadi 5,8 juta ton. Hingga September 2022, posisi stok minimum pupuk urea adalah 223 persen, NPK sebesar 362 persen, sehingga rata-rata cadangan stok pupuk 275 persen di atas ketentuan.

Adapun penyaluran pupuk subsidi mencapai 67 persen hingga Agustus 2022. Bakir memprediksi penyaluran pupuk subsidi minimal mencapai 92 persen hingga Desember 2022.

Peran Anak Usaha

Kinerja positif Pupuk Indonesia Grup, tidak lepas dari peran anak-anak usahanya. Berdasarkan kinerja tahun sebelumnya, PTPI juga mengalami pertumbuhan kinerja yang signifikan.

Dalam laporan tahunan Pupuk Indonesia 2021, disebutkan kontribusi segmen pupuk dan amoniak yang merupakan bisnis inti PTPI Grup mencapai 98,08% terhadap total penjualan, dan pendapatan usaha lainnya mampu tumbuh dengan cukup baik. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp77,09 triliun, meningkat 19,26% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp64,64 triliun. Sedangkan laba bersih tahun berjalan mencapai Rp9,66 triliun, tumbuh hingga 162,23% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp3,68 triliun.

Pertumbuhan segmen pupuk dan amoniak tidak lepas dari kinerja produksi dan penjualan. Realisasi produksi pupuk dan amoniak mencapai 19.524.990 ton, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 19.382.252 ton.

Sedangkan total volume penjualan pupuk dan amoniak sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, dari 14.358.809 ton di tahun 2020 menjadi 14.172.180 di 2021. Penurunan ini disebabkan adanya penyesuaian volume dan administrasi pupuk bersubsidi.

Tingginya harga jual urea dan amoniak di pasar global saat itu, memberikan dampak positif terhadap nilai penjualan urea dan amoniak PTPI di sektor komersil. Namun diakui, pada segmen jasa konstruksi justru mendapatkan kendala.

Pasalnya, pendapatan bersih segmen bidang usaha Engineering, Procurement & Construction (EPC) mengalami penurunan sebesar 59,28%, dengan rugi bersih yang dibukukan sebesar Rp3,71 triliun, meningkat dibandingkan rugi bersih tahun sebelumnya yang sebagian besar dari potensi denda akibat keterlambatan penyelesaian beberapa proyek dengan total nilai sebesar Rp1,32 triliun.

Sedangkan segmen lain-lain yang diperoleh dari entitas anak perusahaan yang bergerak pada bidang usaha perdagangan umum, jasa pelayaran dan jasa angkutan laut, jasa non EPC, jasa bidang energi, mencatat kinerja yang cukup baik. Pendapatan bersih dari segmen lain-lain mampu tumbuh hingga 82,25%, sedangkan laba bersih tahun berjalan dari segmen ini mencatat kenaikan signifikan hingga 219,64% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan capaian kinerja operasi tahun 2021 tersebut, PTPI membukukan penjualan dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp78,60 triliun. Meningkat 9,36% dibandingkan penjualan dan pendapatan usaha lainnya tahun 2020 sebesar Rp71,88 triliun.

Laba tahun berjalan 2021 tercatat sebesar Rp5,13 triliun, tumbuh hingga 120,79% dari realisasi 2020 sebesar Rp2,33 triliun. Kinerja apik dari segmen pupuk dan amoniak memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja PTPI secara keseluruhan.

Pada posisi keuangan, total aset Perusahaan di akhir tahun 2021 sebesar Rp128,55 triliun, meningkat 4,87% dari tahun sebelumnya sebesar Rp122,49 triliun. Pertumbuhan total aset PTPI terutama disebabkan meningkatnya kas dan setara kas sebagai bagian dari penguatan arus kas dan permodalan Perusahaan.

Sedangkan total liabilitas di akhir 2021 sebesar Rp56,52 triliun, meningkat 2,52% dari tahun sebelumnya sebesar Rp55,13 triliun. Untuk total ekuitas di akhir tahun 2021 sebesar Rp71,94 triliun, meningkat 6,79% dari tahun sebelumnya sebesar Rp67,36 Triliun.

Transformasi Bisnis

Peningkatan signifikan dalam berbagai indikator kinerja perusahaan sepanjang 2022 dan 2021 tersebut, tidak lepas dari “Transformasi Bisnis” yang dijalankan Pupuk Indonesia. Transformasi disegala bidang ditandai dengan sentralisasi sejumlah bidang strategis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi holding maupun anak perusahaan.

Melalui program transformasi bisnis, PTPI telah beralih bentuk dari sebelumnya strategic holding menjadi activist holding. Perubahan ini cukup mendasar karena sebelumnya kewenangan PTPI sebagai strategic holding hanya menetapkan kebijakan pada entitas anak perusahaan. Namun sejak perubahan menjadi activist holding, PTPI memiliki peran menjadi penyelenggara fungsi.

Seiring dengan perubahan tersebut, PTPI melakukan sentralisasi. Mulai dari pemasaran dan penjualan, distribusi, riset dan pengembangan, teknologi, hingga pengadaan.
Terkait itu, PTPI merumuskan program ad hoc transformasi bisnis yang disusun selaras dengan pilar strategis customer centric model, R&D and innovation driven, excellence in operation and supply chain, feedstock security and optimization, serta sustainability and circular economy.

Dalam mewujudkan kelima pilar, PTPI melakukan beberapa inisiatif strategis, yaitu inovasi model bisnis, mewujudkan world class holding company, serta transformasi digital.
Inovasi model bisnis ditempuh melalui beberapa langkah. Seperti strategi retail management yang mengoptimalkan biaya distribusi dengan memanfaatkan ruang yang belum dimanfaatkan secara maksimal pada gudang di berbagai wilayah di Indonesia serta peningkatan kapasitas gudang maupun standardisasi peralatan dan operasi.

Kemudian meningkatkan produktivitas panen mitra program Agro Solution (Makmur) serta meningkatkan penjualan pupuk komersil melalui skema Makmur, commercial transformation dengan mengembangkan customer centric R&D, optimalisasi aset produksi dan diversifikasi usaha (Adjacent Chemical). Termasuk dekarbonisasi dengan mendorong fasilitas produksi PTPI Grup mengurangi emisi gas karbon.

Adapun untuk mewujudkan world class holding company ditempuh dengan memperkuat fungsi holding, khususnya sentralisasi holding dengan peran PTPI sebagai activist holding, serta world class human capital melalui penguatan organisasi dan pengelolaan talent.

Transformasi digital dikembangkan melalui penguatan data science. Penguatan ini dalam rangka membantu proses pengambilan keputusan operasional yang lebih tepat dan akurat berbasis data.

Kemudian, memanfaatkan analytics, digitalisasi distribusi, dan pergudangan untuk terus memperbaiki tata kelola penyaluran dan pengawasan pupuk bersubsidi melalui distribution planning & control system (DPCS), Retail Management yang dilakukan melalui peningkatan penjualan pupuk ritel dalam negeri melalui program retail management dan agrosolution.

Termasuk Supply Chain Control Tower dan Manufacturing Network Footprint dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi rantai pasok.

Kebijakan sentralisasi tidak hanya memberikan efisiensi dalam kegiatan operasional, namun juga terbukti memperkuat daya saing perusahaan.

Transformasi bisnis yang terus dilakukan tak lepas dari komitmen PTPI untuk terus melakukan perbaikan, peningkatan dan penguatan kompetensinya, khususnya dalam menghadapi perubahan di era disrupsi.

PTPI terus beradaptasi dan memperkuat peran sebagai activist holding melalui inovasi dan sinergi PTPI Grup. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan visi “menjadi perusahaan nasional berkelas dunia untuk nutrisi tanaman dan solusi pertanian yang berkelanjutan serta mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial secara nasional.

Menurut Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky, berbagai pencapaian tersebut, tidak lepas dari implementasi program transformasi yang digulirkan PTPI Grup sejak 2020 lalu.

Diantaranya, menerapkan model bisnis yang berorientasi pada pelanggan, menciptakan sumber pendapatan baru, transformasi EBITDA, transformasi digital, hingga transformasi human capital.

Panji menjelaskan pada ajang “Indonesia Best Business Transformation Award 2022” yang diselenggarakan secara virtual di penghujung Agustus 2022 lalu, ada beberapa hal yang mengharuskan Pupuk Indonesia menjalankan transformasi bisnis. Antara lain, pangsa pasar pupuk komersil dalam negeri yang sekitar 80 persen dikuasai swasta.

“Untuk memenangkan pasar dibutuhkan cost competitiveness, baik dari produksi hingga supply chain. Kami juga harus memiliki reach dan relationship dengan key accounts, corporations, industries, G to G, sehingga bisa menjadi urea pemain global,” kata Panji seperti dikutip koranpublikasi.com, Minggu, 20 November 2022 dari YouTube yang diunggah SWA Media Inc.

Diganjar Penghargaan

Selama dua tahun konsisten menjalankan transformasi bisnis, Pupuk Indonesia mendapat sejumlah penghargaan. Salah satunya, “Indonesia Best Business Transformation Award 2022” yang diberikan Majalah SWA. Di ajang yang sama, PT Petrokimia Gresik selaku anak perusahaan juga meraih penghargaan serupa.

Dalam siaran pers Petrokimia Gresik tertanggal 2 September 2022, dikatakan, Petrokimia Gresik meraih penghargaan “Indonesia Best Business Transformation 2022” dari Majalah SWA, pada Rabu (31/8/2022). Program transformasi yang dijalankan dinilai mampu mendorong percepatan bagi pertumbuhan perusahaan, khususnya pasca pandemi Covid-19.

Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Budi Wahju Soesilo, saat menerima penghargaan secara virtual menyampaikan bahwa transformasi di Petrokimia Gresik sejatinya telah dilakukan secara konsisten sepanjang perjalanan perusahaan.

Terbukti, Petrokimia Gresik yang pada awal berdirinya hanya memiliki tiga produk (Amoniak, Urea, ZA) sekarang telah menjadi perusahaan solusi agroindustri yang memproduksi varian pupuk terlengkap di Indonesia, bahkan Asia Tenggara serta produk nonpupuk lainnya.

“Keberhasilan transformasi ini tentu tidak lepas dari DNA inovasi yang dimiliki insan Petrokimia Gresik. Sebagai contoh, keterlibatan karyawan dalam konvensi inovasi di tahun 2021 mencapai 82 persen, jadi bisa saya katakan keberhasilan transformasi bisnis sangat ditentukan oleh kualitas SDM yang dimiliki perusahaan,” tutur Soesilo.

Petrokimia Gresik, lanjutnya, terus menggenjot dan mengakselerasi berbagai program transformasi di seluruh lini perusahaan dalam tiga tahun terakhir.

Pertama, sebagai perusahaan yang menempatkan SDM-nya sebagai motor penggerak transformasi, Petrokimia Gresik menaruh perhatian tinggi terhadap program-program pengembangan SDM. Transformasi terbaru di bidang pengembangan SDM salah satunya adalah menghadirkan Digital Learning Experience, yakni fitur pembelajaran digital yang merangkum kebutuhan pembelajaran setiap karyawan untuk meningkatkan kompetensinya.

Fasilitas Digital Learning Center Petrokimia Gresik dilengkapi fitur Virtual Reality Training, Augmented Reality, Enterprise University dan 360 Plant Tour.

Kedua. Bidang supply chain management, transformasi dilakukan melalui digitalisasi logistik di berbagai fasilitas distribusi perusahaan. Mulai dari Warehouse Management System (WMS) untuk pergudangan, Sistem Scheduling Truck Online (SISTRO), Digital Transport Management System (DTMS), serta Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).

Ketiga. Transformasi digital bidang manajemen dokumen perusahaan dengan menerapkan aplikasi atau software Digital Office (DOF). Aplikasi dikembangkan secara mandiri oleh Insan Petrokimia Gresik untuk menangani pengelolaan arsip dinamis. Mulai dari penciptaan sampai dengan penyusutan arsip sesuai dengan kaidah-kaidah kearsipan.

Keempat. Petrokimia Gresik yang dikenal sebagai pioner dalam menciptakan berbagai jenis pupuk kembali melahirkan produk-produk baru untuk menjawab kebutuhan pasar yang spesifik dan beragam. Diantaranya melahirkan pupuk NPK Phonska Alam yang merupakan pupuk NPK organik pertama di Indonesia. Kemudian Petro ZA Plus, Petroganik Premium, dan Phosgreen sebagai alternatif substitusi pupuk ZA dan Petroganik yang tidak lagi disubsidi pemerintah.

“Komitmen Petrokimia Gresik dalam menjadi solusi agroindustri tidak hanya diwujudkan dengan menciptakan produk-produk baru, tetapi juga memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,” tegas Soesilo.

Karena itu, program transformasi selanjutnya menyentuh bidang pelayanan pelanggan, sales channel dan pemasaran. Antara lain dengan menghadirkan layanan konsultasi pertanian gratis melalui Mobil Uji Tanah (MUT) yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia; menerapkan aplikasi digital Retail Management System (RMS) untuk mempermudah proses penjualan pupuk retail baik komersil maupun subsidi.

Tidak ketinggalan aktif menjalankan program Makmur, yakni ekosistem pertanian terintegrasi yang bertujuan untuk mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas hasil panen, sekaligus meningkatkan penjualan pupuk komersil.

Melalui berbagai program transformasi yang telah dijalankan secara konsisten, komprehensif dan terintegrasi, sepanjang tahun 2019-2021 Petrokimia Gresik berhasil menghemat Rp210 miliar serta menciptakan nilai tambah atau innovation value creation sebesar Rp1,67 triliun di periode yang sama.

“Transformasi merupakan sebuah keniscayaan dan apresiasi ini akan menjadi pelecut semangat bagi Insan Petrokimia Gresik untuk terus bertransformasi demi keberlanjutan dan kemajuan perusahaan. Dengan demikian, Petrokimia Gresik dapat terus berkontribusi dalam rangka memajukan pertanian Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga ketahanan pangan nasional,” pungkas Soesilo.

Pilar strategis

Diketahui, lima BUMN Indonesia sektor pupuk menjadi holding sejak 1997 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1997 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Kedalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwijaya.

Kelima BUMN itu adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), dan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang. Dalam perkembangannya, kini Pupuk Indonesia memiliki 10 anak perusahaan dengan penambahan PT Rekayasa Industri, PT Mega Eltra, PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Pupuk Indonesia Pangan, dan PT Pupuk Indonesia Logistik.

Di bidang bisnis, kesepuluh anak perusahaan Pupuk Indonesia juga telah menjalankan program transformasi. Program ini menyasar ke berbagai lini bisnis perusahaan. Mulai dari bidang produksi; supply chain atau distribusi, pemasaran, SDM atau human capital; pengembangan, digitalisasi.

Dalam mengemban tugas ketahanan pangan nasional, Perseroan dan 10 anak perusahaannya tersebut telah menjadi produsen pupuk terbesar di Asia yang didukung berbagai fasilitas.

Segmen produksi dan distribusi pupuk dan amoniak dilaksanakan PT Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang, Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Iskandar Muda; Perdagangan, logistik dan energi (PT Mega Eltra, PT Pupuk Indonesia Logistik, PT Pupuk Indonesia Utilitas); Jasa engineering, procurement and construction/EPC (PT Rekayasa Industri).

Pupuk berkualitas yang diproduksi berupa Urea, NPK, ZA, Organik, dan SP-36 yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan dengan sejumlah fasilitas pendukung. Adapun fasilitas pendukung antara lain berupa pelabuhan dan sarananya, kapal angkutan, pergudangan, unit pengantongan pupuk dan perbengkelan yang memperlancar proses produksi dan distribusi pupuk.

Berikutnya, kegiatan operasional Pupuk Indonesia Grup bergerak di bidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, steam (uap panas) dan listrik, pengangkutan dan distribusi, perdagangan serta EPC (Engineering, Procurement and Construction).

Dengan menawarkan nilai yang istimewa dan kinerja yang unggul, produk-produk PTPI Grup telah membantu jutaan petani Indonesia untuk meningkatkan hasil dan kualitas panennya, sekaligus berkontribusi bagi peningkatan perekonomian Indonesia.

Salah satunya dilakukan melalui program “Makmur” (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Makmur diluncurkan secara resmi oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Subang pada (28/8/2021) lalu.

Program tersebut merupakan inisiatif Pupuk Indonesia sebagai upaya solusi pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Selain memasarkan dan mendistribusikan produk dan jasa di berbagai wilayah Indonesia juga diekspor ke luar negeri. Sebaran pasar geografis sebagai negara tujuan ekspor yang dilakukan Perusahaan meliputi India, Filipina, Australia, China, Vietnam, Thailand, Meksiko, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, serta beberapa negara lainnya.

Ekspansi ke Dubai

Untuk memperluas perdagangan, Pupuk Indonesia telah memperluas peluang kerja sama perdagangan Ammonia, Urea, NPK dan produk lain ke kancah global yang ditandai dengan dibukanya kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) pada Senin, 31 Oktober 2022.

Dalam laman resmi Pupuk Indonesia, disebutkan bahwa melalui ekspansi tersebut, BUMN) ini berharap dapat lebih memperluas bisnis tradingnya serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya.

“Kami melakukan ekspansi untuk mendekatkan diri pada pasar, dan mencari peluang-peluang bisnis lain, khususnya di bidang trading komoditas,” jelas Bakir Pasaman saat meresmikan kantor perwakilan Pupuk Indonesia yang berada di Dubai International Financial Center (DIFC), Dubai, UAE.

Ekspansi tersebut, ungkapnya, sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar Pupuk Indonesia go global. Adapun pendirian kantor di Dubai, diyakini dapat menambah EBITDA uplift melalui pengembangan bisnis dengan memperbanyak penjualan secara Cost and Freight (CFR) ataupun Cost Insurance Freight (CIF). Sebab, Dubai dinilai merupakan salah satu “penghubung” perusahaan-perusahaan logistik terkemuka dunia.

Selain itu Dubai mempunyai reputasi sebagai salah satu kota terbaik di dunia untuk kemudahan berbisnis. Lokasinya sangat strategis, berada di antara negara-negara Eropa seperti Rusia, Belarusia, negara Afrika (Maroko, Mesir) dan negara Asia (Yordania, India dan Tiongkok).

Bakir Pasaman bilang, kantor perwakilan Dubai akan menjalankan beberapa peran. Seperti memastikan komunikasi yang lancar dan handal dengan pemasok dan mitra, melakukan upaya pemasaran internasional untuk perdagangan ekspor, dan mempermudah akses pembelian bahan baku, khususnya bahan baku NPK.

Berikutnya membuka akses ke perusahaan teknologi dan manufaktur yang pada umumnya mempunyai kantor di UAE, dan kedepannya untuk mendukung bisnis trading Pupuk Indonesia.

“Khusus dengan UEA, kami banyak melakukan pembelian sulfur produksi UAE yang diperlukan untuk pembuatan asam sulfat,” jelas Bakir.

Ia menambahkan, Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen ammonia dan urea terbesar di Asia, serta telah berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam memproduksi dan mengekspor ammonia dan urea. Produksi ini didukung fasilitas lengkap dan kualitas produk yang baik. Misalnya di 2021, volume ekspor urea mencapai sekitar 2 juta ton, sedangkan ekspor ammonia mencapai 715 ribu ton.

Tidak hanya urea, Pupuk Indonesia memiliki beragam jenis produk seperti NPK/NPS, dan/atau ZK yang juga diekspor ke sejumlah negara.

Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury yang hadir dalam peresmian tersebut menyatakan, pembukaan kantor perwakilan itu merupakan langkah yang sangat strategis. Sebab ada tiga inisiatif yang dikembangkan Pupuk Indonesia ke depan.

Pertama, memastikan Pupuk Indonesia memiliki keunggulan operasional, termasuk efisiensi rantai pasok. Kedua, terkait ketahanan dan optimalisasi pangan terkait pupuk sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan ketahanan pangan. Ketiga, Pupuk Indonesia dapat menjadi salah satu produsen produk-produk yang terkait dengan green and circular economy, seperti melalui green ammonia, green hydrogen, atau dalam jangka menengah termasuk blue ammonia dan blue hydrogen.

“Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Asia memainkan peran penting dalam perdagangan pupuk dunia. Pada tahun 2022, Pupuk Indonesia diprediksi akan meraih nilai pendapatan sebesar USD 6 miliar atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir,” tegas Pahala dalam sambutannya.
Abdullah Karim Siregar

Leave a Comment!