Autopsi Jenazah Korban Kanjuruhan Batal Digelar

Jakarta, PUBLIKASI – Autopsi jenazah korban Tragedi Stadion Kanjuruhan yang dijadwalkan dilaksanakan hari ini, Kamis (20/10) ditunda. Polisi mengklaim hal itu karena pihak keluarga korban tak bersedia.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetya mengatakan penyidik dan perwakilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhukam RI, Ijen Armed Wijaya, sudah menemui pihak keluarga di Malang, kemarin.

“Kemarin, TGIPF bersama penyidik sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga. Sampai tadi malam, Pak Armed menyampaikan, pihak keluarga belum bersedia untuk anaknya dilaksanakan ekshumasi pada hari ini,” ucapnya.

Ekshumasi merupakan proses autopsi yang dilakukan dengan penggalian makam korban, dan pemeriksaan langsung dilakukan di tempat.

Karena keluarga tak bersedia, Dedi mengatakan pihaknya pun akan berkomunikasi lagi dengan TGIPF, soal apakah ada kelurga korban lainnya yang bersedia.

“Masih dikomunikasikan dulu sama TGIPF dan penyidik. Kita masih melihat dan mendengarkan dulu apakah ada. Tapi sekali lagi tidak berandai-andai, menunggu proses lebih lanjut,” ucapnya.

Sebelumnya, D, orang tua korban Tragedi Kanjuruhan yang mengajukan permohonan autopsi mengaku sedang dalam kondisi tertekan. Hal itu membuatnya mencabut permintaannya itu. Dia mengaku khawatir dengan keselamatan keluarganya.

“Saya eman keluarga. Kalau ada apa-apa,” kata D saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Rabu (19/10).

D juga mengaku sedang tertekan secara mental. Ia menyebut rumahnya beberapa hari didatangi aparat kepolisian.

“Stres mas. Berjuang menghadapi sendiri. Tahu sendiri lawannya siapa,” ucapnya.

Terpisah, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto membantah ada dugaan intimidasi kepada keluarga korban hingga akhirnya mencabut permohonan autopsi tersebut.

“Tidak benar ya, sekali lagi tidak benar ya,”kata Toni, di RSSA Malang, Rabu (19/10). *Arya

Leave a Comment!