Jakarta, PUBLIKASI – Tim khusus Polri masih belum bicara banyak erkait temuan proyektil dalam insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J oleh Bharada E di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo berdalih pihaknya masih harus melakukan pendalaman terhadap hasil uji balistik yang sudah dilakukan Pusat Laboratorium Forensik.
Ia hanya mengatakan, apabila proses penyidikan rampung dilakukan oleh timsus, seluruh materi penembakan bakal disampaikan secara menyeluruh oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigjen Andi Rian.
“Sabar, sesegera mungkin akan disampaikan kepada seluruh masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (1/8).
Diketahui, tim khusus baru saja merampungkan pendalaman dari hasil uji balistik Pusat Laboratorium Forensik di kediaman Irjen Ferdy Sambo, tempat tewasnya Brigadir J.
Dedi mengatakan, pendalaman tersebut dilakukan timsus terhadap dua alat bukti senjata penembakan yang telah ditemukan yakni Glock 17 milik Bharada E dan HS-9 milik Brigadir J.
“Hari ini progres dari timsus adalah melakukan pendalaman hasil uji balistik yang sudah dilakukan Puslabfor Polri terkait dua senjata yang ditemukan di TKP,” jelasnya.
Pada agenda pendalaman hasil uji balistik ini, timsus juga turut menggandeng Tim Inafis, Puslabfor serta penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.
Dedi mengatakan, ada tiga fokus yang tengah diselidiki oleh Timsus Kapolri dalam proses pendalaman ini.
Pertama berkaitan dengan sudut penembakan antara Bharada E dan Brigadir J. Kedua yang juga didalami ialah jarak penembakan antara dua ajudan dari Irjen Ferdy Sambo tersebut.
“Kemudian yang ketiga adalah sebaran pengenaan (proyektil). Nah ini didalami terus oleh Labfor,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7). *Arya
