OP Priok Percepat Terwujudnya Nasional Logistic Ecosytem di Pelabuhan Melalui Pelayanan Berbasis Digital

Jakarta, PUBLIKASI – Acara Forum Kehumasan kali ini mengambil tema ‘Kolaborasi Ekosistem dan Peran Ilmiah Mewujudkan Smart Port Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Mendukung National Logistic Ecosystem’.

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka menjalin komunikasi, sinergitas dan koordinasi dengan seluruh unsur Pemerintah maupun Stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok dalam upaya mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok yang bertaraf internasional dan berdaya saing serta memberikan edukasi kepada masyarakat, awak media, akademisi tentang program digitalisasi pelabuhan yang saat ini sedang berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok melalui Forum Kehumasan yang mendiskusikan dari sudut pandang ilmiah.

Acara Forum Kehumasan dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), Arif Toha Tjahjagama DEA yang diikuti peserta forum melalui offline dan online. Dalam sambutannya, Dirjen Laut menyampaikan apresiasi pada acara Forum Kehumasan Pelabuhan Tanjung Priok kali ini yang melibatkan Akademisi.

Beliau juga menyampaikan tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020. “Kami memberikan apresiasi kepada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok atas terselenggaranya acara ini dengan tujuan untuk membina komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan para stakeholders di Pelabuhan Tanjung Priok,” papar Arif Toha.

“Kita semua menyadari, sejalan dengan amanat pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Kementerian Perhubungan mempunyai tugas dan fungsi untuk mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor, impor, dan logistik di lingkungan kerja Kementerian Perhubungan dengan sistem ekosistem logistik nasional melalui Indonesia National Single Windows (INSW) dan melakukan penataan tata ruang kepelabuhanan serta jalur distribusi barang.”

“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut senantiasa terus melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem digital dan system operasional pelabuhan lainnya serta terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan jasa kepelabuhanan,” ujar Arif Toha.

“Saat ini, sistem digital operasi pelabuhan yang dikenal antara lain adalah INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate System, SIMON TKBM, dan Single Truck Identification Data (STID) terus dikembangkan. Setelah Sistem registrasi kendaraan truk pengangkut muatan dari ke Pelabuhan Tanjung Priok (STID) berhasil diterapkan, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menerapkan Truck and Terminal Booking System (TTBS) yang bertujuan untuk mengatur kedatangan truk yang akan membawa muatan receiving dan delivery menjadi lebih teratur dan tidak terpusat dalam satu slot waktu sehingga sering mengakibatkan beban sebuah terminal melebihi normal dan berdampak pada kemacetan di jalan-jalan sekitar pelabuhan”, imbuh Mantan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok.

Narasumber pertama, Nofie Iman PhD memaparkan tentang Sustainable and Collaboration Research dalam Program NLE dan Digitalisasi Layanan Pelabuhan yang isinya tentang tata kelola dan daya saing kepelabuhanan,pemahaman transformasi digital, transformasi digital logistik maritim, optimalisasi regulasi berbasis teknologi, national logistics ecosystem, pilihan teknologi dan pemangku kepentingannya, tantangan dan hambatan transformasi, research case. Narasumber kedua adalah, Raja Oloan Saut Gurning, ST MSc PhD, dengan paparan Menakar Level Capaian Otomatisasi dan Digitalisasi Pelabuhan di Indonesia Sebagai Competitive ness Value yang isinya menjelaskan tentang pola digitalisasi dan otomatisasi jasa kepelabuhanan rujukan, literasi, pendorong (enabler) digitalisasi dan otomatisasi jasa kepelabuhanan, aplikasi digitalisasi jasa kepelabuhanan Indonesia, ukuran kinerja penyediaan digitalisasi jasa kepelabuhanan, penilaian kualitatif penyediaan digitalisasi jasa kepelabuhanan nasional, Rekomendasi mendatang. Narasumber yang terakhir, Guna Mulyana, Beliau adalah Head Regional 2 PT Pelindo (Persero), yang menyampaikan implementasi beberapa sistem yang telah terotomatisasi di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam laporan penyelenggaraan, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Dr Capt Wisnu Handoko MSc menyampaikan maksud dan tujuan dari Forum Kehumasan Pelabuhan Tanjung Priok saat ini. “Kami sampaikan bahwa maksud diselenggarakannya Forum Kehumasan dengan topik kali ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, awak media, akademisi tentang program digitalisasi pelabuhan yang saat ini sedang berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok melalui Forum Kehumasan yang mendiskusikan dari sudut pandang ilmiah. Sedangkan tujuannya adalah untuk membangun komunikasi, sinergi dan kolaborasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok dalam mempercepat terwujudnya National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan melalui pelayanan berbasis digital khususnya pelayanan operasional kepelabuhanan,” terang Kepala Kantor OP Tanjung Priok.

“Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok mengajak pemerintah maupun stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok, Unit Kehumasan di Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Priok dan Unit Kehumasan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan bekerjasama untuk memaksimalkan peranan nya dalam pelaksanaan ekosistem logistik dan digitalisasi bisnis proses melalui teknologi, sehingga pada akhirnya akan mampu mendorong daya saing Indonesia di dunia internasional,” tambah Capt Wisnu.

“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada para narasumber yang telah memberikan ilmu dan wawasan nya mengenai Digitalisasi di Pelabuhan, dan seluruh pihak yang telah bersinergi dalam mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok dalam melaksanakan proses Digitalisasi Pelabuhan. Tak lupa kami sangat mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartsipasi sehingga acara dapat berjalan dengan lancar,” tutup Capt Wisnu.( Andi RR )

Leave a Comment!