Jakarta, PUBLIKASI – Panitia Kerja (Panja) Investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Perusahaan Digital yang dibentuk Komisi VI DPR RI memanggil petinggi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan Telkomsel terkait investasi ke saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Investasi itu menimbulkan perdebatan karena Telkom sempat dikabarkan mencatatkan unrealized loss Rp81 miliar dalam laporan keuangan kuartal I/2022.
Rapat berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Awalnya rapat itu berlangsung tertutup. Namun, rapat mulai dinyatakan terbuka untuk publik pada pukul 11.00 WIB.
Direktur Utama (Dirut) TLKM Ririek Adriansyah dan Dirut Telkomsel Hendri Mulya Syam terlihat menghadiri rapat tersebut.
Dalam rapat itu, Hendri sempat menerangkan mengenai harmonisasi nilai nominal saham dan pemecahan saham (stock split), serta kolaborasi dan sinergi dengan Gojek.
“Hasil dari kolaborasi di Q1 2022, jumlah pengguna Gojek yang menggunakan Telkomsel tumbuh +25,7 persen year on year, penetrasi jumlah pengguna paket swadaya Telkomsel sekitar 92 persen dari total pengemudi Gojek yang menggunakan Telkomsel,” ujar Hendri.
Dalam kesempatan terpisah, Ririek menerangkan pihaknya sudah menggelar rapat dengan Panja Investasi BUMN di Perusahaan Digital yang dibentuk Komisi VI DPR.
Ririek meyakini proses investasi Telkomsel di GoTo sudah memenuhi berbagai prinsip GCG yang berlaku.
“Jadi tadi kita laksanakan rapat panja dengan tim panja Komisi VI DPR. Jadi saya di Telkom dan Telkomsel sudah menyampaikan berbagai penjelasan meliputi rencana bisnis Telkom ke depan,” kata Ririek.
“Demikian juga kita sampaikan proses investasi Telkomsel di GoTo yang kami yakini proses itu sudah memenuhi berbagai prinsip GCG yang berlaku,” sambungnya.
Sebelumnya, Komisi VI DPR sudah membentuk Panja Investasi BUMN di Perusahaan Digital pada Rabu (8/6) lalu. Panja itu diketuai oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji. Anggota Komisi VI Andre Rosiade mengungkapkan alasan pembentukan panja ini ialah untuk mengetahui investasi BUMN pada perusahaan digital, salah satunya GoTo.
“Salah satu yang akan dibahas pertama itu kita ingin mengurai, mengetahui soal investasi Telkomsel di GoTo,” kata Andre.
Sebagai informasi, Telkomsel membeli saham Goto di level Rp72 juta per lembar pada 2021 sebagai bagian dari penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan.
Berdasarkan laporan keuangan TLKM per Maret 2022, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara Rp2,11 triliun dengan kurs sekitar Rp14.370.
Pada 17 Mei 2021, AKAB dan PT Tokopedia merger menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo). Merger ini membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai dengan perjanjian yang dikonversi menjadi saham.
Pada 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$150 juta setara dengan Rp2,11 triliun dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta setara dengan Rp4,29 triliun dengan kurs sekitar Rp14.370. *Arya