Yogyakarta, PUBLIKASI – Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif mengungkap sebanyak 800 calon jemaah haji di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tertunda keberangkatannya pada musim haji tahun ini.
Penundaan ini dikarenakan kebijakan pembatasan usia jemaah haji dari otoritas Arab Saudi.
“Usia 65 tahun ke atas kemarin memang sudah lunas dan siap, karena ada kebijakan Arab Saudi ada sekitar 800 (ditunda),” kata Masmin di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (8/6).
Kemenag DIY optimistis calon jamaah haji yang tertunda berangkat haji di 2022 ini, dapat berangkat tahun depan seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 global.
“Semoga 2023 suasananya sudah normal dan Insya Allah akan diprioritaskan diberangkatkan,” harap Masmin.
DIY sendiri hari ini melepas 1.427 jamaah hajinya yang dibagi keberangkatannya ke dalam 4 kloter. Jadwal terbang dibagi selama tanggal 18-21 Juni 2022.
Jumlah ini sendiri telah berkurang jauh karena pembatasan kuota oleh Pemerintah Arab Saudi imbas pandemi Covid-19.
“Kuota normal kita 3.132 (sebelum pandemi Covid-19). Kalau sekarang di bawah 50 persen, 1.400an di DIY,” urainya.
Padahal, saat ini ada 92 ribu orang dalam daftar antrean haji reguler. Bakal akan kian panjang selama pendaftaran memenuhi panggilan Allah ke Baitullah terus dibuka.
Dengan antrean sebanyak itu, Masmin mengungkap lama daftar tunggu keberangkatan haji di wilayahnya mencapai 31 tahun.
“Saat ini daftar tunggu sudah 31 tahun. Artinya yang bulan ini daftar itu 31 tahun ke depan baru diberangkatkan,” kata Masmin. *Arya