Jakarta, PUBLIKASI – Polri akan mengerahkan 2.834 personel untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan Global Platform For Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali mendatang.
Beberapa personel tersebut berstatus bawah kendali operasi (BKO) dari Mabes Polri yang ditujukan untuk membantu pengamanan.
“Kami memperkuat jajaran Polda Bali sebanyak 110 personel, di antaranya jajaran Korlantas 80 personel, 30 personel kami ambil dari Polda Jawa Timur,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi kepada wartawan, Senin (23/5).
“Polda Bali untuk di lokasi tertentu 200 personel. Sehingga, untuk keseluruhan 2.834 personel akan dilibatkan pengamanan.” Lanjutnya.
Ia menyebutkan pengamanan acara internasional tersebut juga dilakukan berdasarkan asistensi dari Mabes Polri.
“Kegiatan pengamanan dalam rangka kegiatan G20, serta dalam waktu dekat ini GPDRR akan dilaksanakan dan kami datang duluan hari ini untuk memastikan semua berjalan dengan baik.” jelasnya.
Firman menyebutkan beberapa lokasi yang menjadi perhatian, seperti Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).
“Kami melakukan pengecekan langsung on the spot lokasi-lokasi yang akan dikunjungi oleh delegasi. Kami harus memastikan kesiapan, baik dari panitia penyelenggara maupun tuan rumah lokasi yang akan dikunjungi oleh delegasi,” ucapnya.
Ia pun memastikan koordinasi terkait penyelenggaraan kegiatan tersebut dilakukan secara baik dengan berbagai pihak. Kegiatan internasional itu, kata dia, diharapkan dapat membantu pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Pulau Dewata.
Indonesia sebagai tuan rumah atau presidensi G20 tahun ini melalui proses serah terima dalam KTT Roma, Italia pada Oktober 2021 lalu. Kegiatan tersebut pun akan dihelat kembali di Bali pada 30-31 Oktober tahun ini.
Sejumlah negara anggota akan hadir ke Indonesia, termasuk Amerika Serikat. Namun, Indonesia belakangan menjadi sorotan lantaran bakal tetap mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara tersebut.
Undangan itu tetap dilayangkan di tengah invasi Rusia ke Ukraina tengah membara. Amerika Serikat pun mengkritik langkah Indonesia.
AS bahkan mengancam tak akan menghadiri rangkaian pertemuan G20 jika ada Rusia. Dalam sejumlah rapat, negara Barat menunjukkan protes itu dengan melakukan walk out. *Arya