Samarinda, PUBLIKASI ‐ Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari kemarin Muara Tambang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, terendam banjir.
Berdasarkan informasi, hingga kini sebagian desa di kecamatan tersebut masih terisolasi, sehingga tak bisa menerima bantuan.
“Iya sebagian desa di Kecamatan Muara Tabang masih terisolir. Satu-satunya akses yang memungkinkan ialah jalur sungai. Kalau darat susah karena banjir,” ujar Kapolsek Tabang, Iptu Joko Sulaksono, Jumat (20/5).
Banjir yang terjadi berhari-hari itu berawal karena hujan dengan intensitas tinggi yang terus melanda Muara Tabang sejak Minggu (15/5).
Setidaknya ada 4.910 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di wilayah dengan populasi sekitar 12 ribu jiwa tersebut.
Dilaporkan per hari ini ketinggian air berangsur surut, dan tersisa 9 desa yang kebanjiran.
Iptu Joko mengatakan dari warga mereka berharap bantuan sembako segera didistribusikan ke Muara Tabang. Pasalnya, hingga kini suplai makanan tersebut belum diterima.
Kendati begitu Joko mengingatkan, menuju Muara Tabang saat ini tak mudah. Akses darat masih banjir. Bahkan arusnya deras.
“Kami dapat laporan satu truk sembako terbalik karena arus banjir,” katanya.
Menurut Joko, warga masih bertahan mengandalkan cadangan pangan masing-masing selama empat hari terakhir banjir.
Namun makanan tersebut tentu bisa habis seiring waktu. Apalagi ketinggian air naik turun. Dan hingga kini warga belum ada yang dievakuasi. Sebagian besar masih memilih tinggal di rumah.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Edy Mardian mengatakan sejumlah personel dengan peralatan sudah berangkat menuju lokasi banjir.
Ia mengatakan anggota timnya yang berangkat ke Muara Tabang itu ada yang lewat jalur darat dan Sungai Mahakam. Dan rencananya bakal mengevakuasi warga demi mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.
“Kalau kendaraan biasa susah tembus karena banjir. Makanya pakai truk, itu juga agar kesulitan melewati. Harus hati-hati. Bisa dikatakan terisolir,” katanya.
Dia menerangkan, saat ini ketinggian genangan banjir di Kecamatan Muara Tabang memang naik turun. Apalagi dari laporan BMKG yang diterima BPBD Kukar, potensi hujan masih bisa terjadi. Itu sebab pihaknya terus berkoordinasi dengan dengan TNI-Polri yang lebih dulu memonitor lokasi banjir bersama perangkat kecamatan.
“Mudah-mudahan personel bisa cepat sampai kemudian mengevakuasi warga,” ujarnya. *Arya