Jakarta, PUBLIKASI – Sebanyak 28 adegan rekonstruksi kasus pembunuhan berencana pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang oleh tersangka mantan Kasatpol PP Makassar, Muh Iqbal Asnan digelar selama dua hari.
“Sekitar 28 adegan yang akan kita laksanakan di delapan titik lokasi,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald T Simanjuntak, Jumat (20/5).
Rekonstruksi yang digelar hari ini di lokasi penembakan di depan Masjid Cheng Hoo Makassar, empat adegan diperagakan tersangka Chaerul saat menembak Najamuddin. Mulai dari membuntuti hingga mengeksekusi korban dengan senjata api jenis revolver.
“Ada 4 adegan di lokasi penembakan, di mana tersangka memepet korban lalu menembak, jatuh dan setelah tersangka memastikan korban meninggal dan melarikan diri,” jelasnya.
Reonald meralat pernyataan Kapolrestabes Makassar yang sebelumnya menyebutkan eksekutor Najamuddin adalah Sulaiman. Namun, kata dia, eksekutornya sebenarnya adalah Chaerul.
Tak hanya itu, terungkap juga penyerahan uang sebesar Rp90 juta dari anak buah Iqbal Asnan, Muh Asri ke Sulaiman. Uang tersebut kata Reonald untuk mengeksekusi Najamuddin, di mana Iqbal menjanjikan uang sebesar Rp 200 juta kepada eksekutor.
“Dia janjikan Rp200 juta. Tapi dibayarkan baru Rp90 juta, itu di luar Rp 20 juta pertama untuk operasional,” terangnya.
Uang sebesar Rp20 juta tersebut, kata Reonald, digunakan untuk membeli senjata api jenis revolver secara online dan sepeda motor oleh Sulaiman.
“Uang itu untuk beli motor dan senpi. Makanya nopolnya tidak sesuai aslinya,” tuturnya.
Pertemuan Sulaiman dengan Chaerul berlangsung di rumah kosnya dengan menyerahkan jaket ojol dan senpi kepada Chaerul. *Arya