Jakarta, PUBLIKASI – Dua kota di Ukraina tengah dikabarkan telah dihantam oleh rudal Rusia pada Sabtu pagi (2/4) waktu setempat. Akibatnya infrastruktur dan bangunan yang menjadi tempat tinggal mengalami kerusakan yang lumayan cukup besar.
“Sebuah rudal menghantam salah satu fasilitas infrastruktur dalam semalam,” tulis Dmitry Lunin yang menjadi pejabat setempat.
“Banyak serangan di kota di pagi hari. Kota Poltava adalah ibu kota wilayah Poltava, sebelah timur Kyiv, dan Kremenchuk salah satu kota besar di wilayah tersebut,” sambung dia.
Sejauh ini belum ada informasi segera tentang kemungkinan korban jiwa. Namun, Reuters juga tidak bisa langsung memverifikasi laporan tersebut.
Sementara itu, Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam perang yang diluncurkan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak 24 Februari. Ia menyebut serangan yang dilancarkan sebagai operasi militer khusus.
Beberapa pihak di Ukraina lantas menegaskan, pengurangan pasukan di Kyiv bukan berarti Rusia menghentikan serangan.
Secara keseluruhan, pergerakan pasukan Rusia di kawasan tengah Ukraina memang dilaporkan mulai kendur akibat kekurangan logistik.
Sebelumnya Ukraina telah melaporkan Rusia mulai menarik pasukannya dari ibu kota negara tersebut, Kyiv, ke Belarus pada hari ini, Jumat (1/4).
“Kami memantau pergerakan sejumlah besar kendaraan (Rusia),” ujar Gubernur Kyiv Oblast, Oleksandr Pavyluk, melalui Telegram.
Pavyluk kemudian menjelaskan, sejumlah pasukan itu terpantau meninggalkan Desa Hostomel. Namun, Reuters tak dapat memverifikasi kabar ini secara independen.
Jika benar, pengurangan pasukan ini sesuai dengan janji Rusia untuk mengurangi serangan di Kyiv dan Chernihiv.
Janji itu disampaikan kala Rusia dan Ukraina menggelar serangkaian dialog damai di Turki pada pekan ini. Rusia menyatakan bakal mengurangi serangan demi memuluskan jalan diplomasi untuk mencapai perdamaian.
Beberapa pihak di Ukraina lantas menegaskan, pengurangan pasukan di Kyiv bukan berarti Rusia menghentikan serangan.
Secara keseluruhan, pergerakan pasukan Rusia di kawasan tengah Ukraina memang dilaporkan mulai kendur akibat kekurangan logistik. *Arya