Jakarta, PUBLIKASI – Produsen bir Eropa Heineken dan Carlsberg akan keluar dari pasar Rusia. Hal ini menyusul langkah perusahaan lain yang angkat kaki dari negara tersebut invasi ke Ukraina.
Carlsberg adalah perusahaan asal Denmark yang memiliki 8.400 karyawan di Rusia.
“Perang di Ukraina dan meningkatnya krisis kemanusiaan dan pengungsi mengejutkan semua pihak. Kami terus mengutuk keras invasi Rusia yang telah menyebabkan begitu banyak korban jiwa, kehancuran, dan tragedi kemanusiaan,” ungkap CEO Carlsberg Cees ‘t Hart.
Bisnis Carlsberg di Rusia mencatat pendapatan dan laba operasional masing-masing sebesar 6,5 miliar krone Denmark (setara US$958 juta) dan 682 juta krone (setara US$100 juta) pada 2021.
Sementara, Heineken telah menghentikan investasi dan ekspor baru ke Rusia. Manajemen juga menyetop penjualan, produksi, dan iklan bir merek Heineken di negara beruang merah.
“Kami terkejut dan sangat sedih melihat perang di Ukraina terus berlanjut dan meningkat,” ucap manajemen Heineken.
Selanjutnya, Heineken akan mengalihkan bisnisnya ke pihak lain. Perusahaan berkomitmen akan mematuhi hukum Rusia dan internasional.
“Untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami yang berkelanjutan dan untuk meminimalkan risiko nasionalisasi, kami menyimpulkan bahwa penting bagi kami untuk melanjutkan pengurangan operasi baru-baru ini selama masa transisi,” ucap manajemen Heineken.
Manajemen Heineken menambahkan pihaknya berjanji akan membayar gaji kepada 1.800 karyawan di Rusia hingga akhir 2022. *Arya