Bandar Lampung, PUBLIKASI – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, menangkap terduga teroris di lokasi berbeda di Provinsi Lampung, pada Senin (7/3/2022) kemarin.
Selain di Lampung, Mabes Polri membeberkan penangkapan pada awal pekan ini juga terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Enam terduga teroris di NTB dan lima terduga teroris di Lampung,” kata Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (8/3).
Untuk di Lampung kelompok jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Dari penangkapan para terduga pelaku teroris tersebut, turut diamankan sejumlah barang bukti.
Empat tempat tersebut adalah Hajimena dan Negara Ratu, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Kemudian di Kelurahan Srengsem, Kota Bandarlampung. Dan, di Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Lurah Srengsem, Kota Bandarlampung, Hendra Saputra saat dikonfirmasi membenarkan ada salah satu warganya di RT 002 Lingkungan II Batu Serampok, Kelurahan Srengsem ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada Senin siang kemarin.
“Saya dapat infonya dari petugas Bhabinkamtibmas, bahwa ada warga kita berinisial GW ditangkap. Untuk informasi lebih jelasnya seperti apa, silahkan ke Polda Lampung saja,” kata dia.
Ketua RT 002 Lingkungan II Batu Serampok, Jon Ferdiansyah, yang menyaksikan salah satu warganya dibawa Densus mengatakan ada pula sejumlah barang yang diamankan polisi.
“Yang dibawa dengan tim Densus dari dalam rumah terduga, satu tumpukan buku-buku. Tapi saya tidak tau persis mengenai buku-buku apa yang dibawa itu,”
Terpisah, Kepala Dusun (Kadus) II Purwodadi, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Darmono saat dikonfirmasi membenarkan ada salah seorang warganya yang diamankan petugas Densus 88.
“Benar, ada satu warga kami yang diamankan. LR sudah sekitar 10 tahun tinggal disini (Dusun II Purwodadi),” kata dia.
Menurutnya, Keseharian LR ini, orangnya memang jarang bergaul dengan masyarakat setempat.
“Sepertinya tidak ada pekerjaan tetap. Setahu kami dan juga waga, dia (LR) usahanya jualan burung murai,” ujar Darmono.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi mengatakan giat tersebut,untuk memutus mata rantai agar tidak berkembangnya aksi-aksi terorisme khususnya di wilayah Lampung dengan cara melakukan penyelidikan dan penyidikan. *Arya