Jakarta, PUBLIKASI – Sebanyak 46 prajurit dari unsur KRI Satlinlamil 2 terlibat dalam latihan prosedur embarkasi dan debarkasi. Kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di 5 KRI jajaran Satlinlamil 2 tersebut berlangsung di Dermaga Timur, Ujung, Surabaya, Senin (7/2). Latihan ini merupakan bagian dari latihan mingguan unsur Satlinlamil 2 Triwulan I tahun 2022.
Para prajurit dari KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Youtefa-522, KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Lampung-540 dengan antusias dan sungguh-sungguh mengikuti jalannya latihan sesuai dengan materi yang diberikan oleh para Perwiranya, meliputi prosedur embarkasi dan debarkasi muatan, teori embarkasi dan debarkasi muatan serta praktek pengoperasian peralatan muat.
Komandan Satlinlamil 2, Kolonel Laut (P) Muhammad Nizarudin menerangkan proses embarkasi debarkasi tidak sekedar memasukkan atau mengeluarkan personel dan material ke atau dari dalam kapal perang, namun sebuah kegiatan yang lebih detail dan terinci dalam mengatur dan menghitung ruang muat yang tersedia di KRI sehingga optimal dalam menempatkan kendaraan atau barang yang dimuat. Kesalahan perhitungan dan perkiraan prioritas muatan akan berdampak dalam beberapa hal, diantaranya adalah stabilitas kapal dan kecepatan dalam proses debarkasi yang kesemuanya itu berimbas pada keberhasilan suatu operasi.
“Secara umum, tugas Kolinlamil adalah mendukung angkutan laut militer baik personel maupun materiil. Oleh karena itu, prajurit unsur KRI jajaran Kolinlamil harus mempunyai skill dalam hal embarkasi dan debarkasi. Kesalahan perhitungan bisa berakibat fatal dalam mendukung keberhasilan suatu operasi.” ujar Komandan Satlinlamil 2.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma dalam beberapa kesempatan selalu mengingatkan seluruh prajurit Kolinlamil untuk prosfesional di bidang dan kompetensinya masing-masing.
“Latihan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme prajurit sesuai bidang dan kompetensinya masing-masing. Karena Kolinlamil tugasnya adalah mendukung angkutan laut militer, maka mekanisme dan prosedur embarkasi dan debarkasi harus dikuasai dengan baik. Keberhasilan dan kelancaran suatu operasi juga ditentukan bagaimana kapal melakukan embarkasi dan debarkasi.” ungkap Panglima Kolinlamil. (Andi RR)