Jakarta, PUBLIKASI – Olaf Scholz resmi menjadi kanselir baru Jerman pada Rabu (8/12), mengakhiri kepemimpinan Angela Merkel selama 16 tahun. Pria 63 tahun ini sempat menjadi wakil kanselir dan menteri keuangan di bawah pimpinan Merkel.
Di Istana Bellevue, Merkel secara resmi menyerahkan jabatan kanselir kepada Scholz. Merkel berharap Scholz “tetap teguh” ketika Jerman menghadapi berbagai ancaman, salah satunya gelombang keempat infeksi Covid-19.
Dalam pidato singkatnya, Scholz memuji Merkel sebagai kanselir yang hebat. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas hubungan mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam salah satu wawancara pertamanya sebagai kanselir, Scholz sempat memberikan tanggapan terkait masalah di perbatasan Rusia-Ukraina.
Ia mengatakan kepada Welt TV bahwa Rusia harus menghadapi konsekuensi jika perbatasan Ukraina dilanggar. Walaupun demikian, Scholz menyampaikan Jerman dan sekutunya akan melakukan segala cara untuk menghindari eskalasi itu.
Sejak 2018, Scholz memegang jabatan sebagai wakil Merkel, namun keduanya berada di partai yang berbeda. Scholz berada di partai Sosial Demokrat (SPD), sementara Merkel berada di partai Persatuan Demokratis Kristen Jerman (CDU).
Scholz juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan. Ia mendapat pujian Dana Moneter Internasional (IMF) karena kebijakannya menangani perekonomian Jerman di tengah pandemi.
Kala itu, Scholz sempat memotong anggaran non-esensial di dalam negeri untuk melindungi ekonomi Jerman dan membantu mengumpulkan dana pemulihan Covid-19 untuk Uni Eropa. Padahal, gagasan ini sempat ditolak Merkel.
Sebelum masuk ke kabinet Merkel, Scholz pernah menjadi Wali Kota Hamburg pada 2011.
Scholz lahir pada 1958 di Kota Osnabrueck, Jerman Utara. Ia meraih gelar sarjana hukum dan kemudian bekerja sebagai pengacara yang memiliki spesialisasi dalam masalah perburuhan.
Scholz terpilih menjadi anggota parlemen nasional pada 1998 lalu. Ia menikah dengan sesama politikus SPD, Britta Ernst pada tahun yang sama. *Arya