Bali, PUBLIKASI – Sampah-sampah yang terdampar di Pantai Kuta, Bali, dibersihkan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (7/12).
Tumpukan sampah tersebut berserakan mencemari bibir pantai usah hujan lebat sepanjang malam Sabtu (4/12). Jenis sampah bervariasi mulai dari sampah plastik hingga gelondongan kayu.
“Kalau hari ini sampah yang dibersihkan di Pantai Kuta, kurang lebih sekitar 10 truk, ada sekitar 30 ton,” kata Putu Suantara selaku Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, Bali, Selasa (7/12).
Pembersihan sampah juga dilakukan di sepanjang Pantai Seminyak, Legian dan di Jimbaran, Kabupaten Badung, yang dilakukan bersama pedagang dan masyarakat setempat.
Suantara mengatakan selama sepekan ini petugas sudah membersihkan sekitar 50 ton di sepanjang Pantai Kuta, Legian, Seminyak dan Jimbaran.
“Selama seminggu ini, kita sudah berhasil tangani kurang lebih 50 ton. Itu di kawasan Pantai Kuta, Seminyak, Legian dan sampai di Jimbaran,” imbuhnya.
Personil yang diturunkan hari ini mencapai 350 orang yang merupakan petugas rutin di lapangan dan Unit Reaksi Cepat (URC) DLHK.
“Hari ini, kita turunkan kurang lebih 350 personil. Jadi 300 dari personil lapangan kita yang rutin penanganan di lapangan, itu kita juga tarik ke pantai dan di pantai sendiri ada 50 yang standby termasuk URC dan alat barat. Untuk, yang 300 itu hari ini kita sudah kerahkan sepanjang pantai yang kita bagi untuk 10 zona untuk pantai barat,” ujarnya.
Ia mengatakan, sampah di pantai tidak bisa langsung bersih karena setiap detik bisa saja berdatangan lagi dan terdampar di pantai. Pihaknya pun terus berupaya untuk terus melakukan pembersihan yang dibantu oleh pedagang, masyarakat sekitar dan ada juga para relawan.
“Setiap detik tidak bisa diprediksi kadang dia terdampar, masuk lagi. Kedepan, memang kita optimalkan peran serta pedagang, masyarakat di sekitar untuk berkolaborasi. Ditambah, ada juga bantuan-bantuan tenaga dari LSM kita optimalkan untuk penanganan. Karena, kalau penanganan di laut kita tidak punya ranah di situ, itu bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten itu provinsi,” ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk sampah yang terdampar di sepanjang pantai kawasan Badung, sumber sampah tidak hanya dari Bali saja tapi juga dari luar Bali. Sehingga, pihaknya mengharapkan ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat.
“Kami, yakin mereka sudah melakukan upaya-upaya itu, mungkin ada beberapa upaya untuk mencegah pembuangan sampah liar sampai masuk ke laut dan lain sebagainya. Mungkin itu sudah diupayakan,” ujar Suantara.
Seperti yang diberitakan, sampah kiriman kembali mengotori sepanjang kawasan Pantai Kuta, Legian, Seminyak, di Kabupaten Badung, Bali. Sampah-sampah itu, berupa gelondongan kayu, batang dan ranting kayu serta sampah plastik.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Made Gede Dwipayana mengatakan, bahwa sampah-sampah itu sudah mulai banyak datang sejak Sabtu (4/12) malam.
“Kondisi pantai parah banget. Awalnya itu, Sabtu malam sekitar jam 10 airnya naik dan bawah sampah banyak banget. Terus, kemarin hujan lebat sampai tadi pagi itu nambah lagi,” kata Dwipayana, saat dihubungi Senin (6/12) kemarin.
Sampah-sampah tersebut tersebar di sepanjang Pantai Kuta, Legian dan Seminyak dan sejumlah petugas sudah mulai membersihkan sejak pagi tadi dan terhenti pada pukul 12:00 Wita, karena air laut kembali naik dan cuaca yang tak mendukung karena hujan.
“Kalau sebaran sampah belum semuanya kita sempat kumpulkan. Tadi, kita eksekusi airnya keburu naik juga. Alat susah bergerak dibawa, karena cuaca tidak mendukung,” imbuhnya.
Ia menyampaikan, bahwa untuk sampah di Pantai Kuta yang sudah dikumpulkan sudah sekitar 30 ton, di Seminyak sekitar 15 ton dan Legian sekirtar 20 ton. Sementara, petugas yang diturunkan ada sekitar 20 Unit Reaksi Cepat (URC) dari DLHK Badung, dibantu oleh pengelola pantai dan para pedagang untuk membersihkan sampah-sampah tersebut.
“Rencana tadi kita turunkan sekitar 400 tenaga penyapuan, kita sebar di Pantai Seminyak, Legian, Kuta, tapi terkendala hujan lebat dan angin kencang tepaksa kita tunda dan besok kita turunkan semua tim,” ujarnya.
Untuk sementara, sampah-sampah yang terkumpul dikumpulkan di tempat penampungan sampah sementara sebelum diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Ia juga menyebutkan, sebenarnya sampah-sampah berdatangan sudah sejak tiga pekan lalu tetapi dengan volume sampah yang berbeda.
Dwipayana menjelaskan, berdasarkan prediksinya puncak sampah kiriman akan terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Biasanya sampah yang datang berupaya kayu besar dan plastik yang berserakan di pantai. Kemudian, kiriman sampah ini berasal dari Pulau Jawa dan juga daerah Bali bagian barat, seperti Jembrana dan Tabanan.
“Iya kita kumpulkan, di tempat penitipan sementara sebelum kita angkut di TPA. Untuk sampah plastik sedikit, yang dominan batang dan ranting kayu. Masih banyak sampah (berserakan) karena kondisi tidak dukung untuk dieksekusi,” ujarnya. *Arya