Jakarta, PUBLIKASI – Memelihara kemampuan menembak bagi prajurit merupakan salah satu upaya dalam pembinaan prajurit bagi satuan untuk mendukung tantangan tugas yang semakin komplek. Salah satunya adalah dengan berlatih menembak.
Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 3 Makassar melaksanakan latihan menembak yang diawali dengan metode driil kering acu bidik di Lapangan Tembak Mako Lantamal VI, Makassar, beberapa saat yang lalu.
Sebanyak 30 prajurit Satlinlamil 3 melaksanakan latihan menembak secara bertahap dan bergantian, sehingga seluruh prajurit Satlinlamil 3 berlatih menembak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Komandan Satlinlamil 3 Makassar Kolonel Laut (P) Yulis Andreas Lorentius mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan usai apel pagi tersebut selain meningkatkan kemampuan menembak prajurit, juga untuk memelihara naluri tempur prajurit Satlinlamil 3.
Menembak tidak hanya sekedar menarik picu dan mengenai saasaran, namun sesungguhnya membutuhkan proses yang teliti mulai dari membuat gambar bidik, mengatur nafas dan menentukan ritme dalam menarik picu hingga peluru tepat menuju sasaran yang diinginkan.
Melalui metode driil kering acu bidik ini, merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan menembak prajurit. Dengan terlatih rutin melalui teknik mengambil gambar bidik, teknik mengatur nafas dan cara menarik picu senjata prajurit akan semakin terasah, dan tentunya prajurit akan lebih mengenal karakter senjata masing-masing.
Dan dengan teknik yang dilakukan terus berulang-ulang, dapat diyakini prajurit akan dapat dengan cepat memiliki kemampuan menembaknya hingga tingkat mahir.
Untuk melakukan proses tersebut, dibutuhkan persiapan fisik, mental dan bakat serta keahlian khusus. Perawatan senjata juga harus diperhatikan, senjata harus dalam keadaan bersih sebelum, saat dan sesudah latihan menembak agar mekanisme kerja senapan tetap terawat dengan baik.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma menginstruksikan sesuai perintah harian Kasal dengan latihan, maka akan meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan sistem senjata armada terpadu yang memiliki daya gerak dan daya gempur yang tinggi. (Andi RR)