Jakarta, PUBLIKASI – Keterbatasan unsur KRI dan penambahan waktu tunggu di daerah rotasi pasukan menyebabkan terlambatnya pelaksanaan operasi selanjutnya sehingga JOP/JOG tidak sesuai dgn perencanaan. Hal tersebut disampaikan Asisten Operasi Panglima Kolinlamil Kolonel Laut (P) Nanan Isnandar dalam rapat evaluasi operasi TNI AL semester II tahun 2021 yang berlangsung di Selasar Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (2/12).
Dan itu merupakan salah satu poin yang evaluasi dari Kolinlamil dalam mendukung operasi sesuai tugas dan tanggung jawab Kolinlamil dalam mendukung angkutan laut militer Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Sedangkan upaya yang dilakukan berkoordinasi dengan Mabes TNI AL dan Koarmada untuk permohonan penggunaan unsur KRI, pengaturan ulang terhadap KRI yang melaksanakan operasi.
Selain juga mensosialisasikan tugas pokok kolinlamil sesuai perpres no.66/2019 sebagai penyelenggara angkutan laut militer.
Namun secara umum kegiatan operasi dukungan angkutan laut secara umum dapat terlaksana dengan aman dan lancar meskipun masih terdapat beberapa hambatan-hambatan yang ada, namun hal tersebut dapat diatasi dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan.
Kolinlamil merupakan salah satu kotama TNI AL yang siap melaksanakan operasi dengan kesiapan dan kemampuan personelnya serta kesiapan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
Kesiapan tersebut juga salah satu penekanan Asisten Operasi (Asops) KASAL dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Asisten Operasi (Waasops) KASAL Laksma TNI Wasis Priyono saat membuka Rapat Evaluasi Operasi TNI AL Semester II tersebut.
Kegiatan rapat evaluasi yang dihadiri secara langsung Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI AL (Kadisopslatal) Laksamana Pertama TNI Eko Wahjono, Irops Itjenal Laksma TNI Nanang Eko Ismurdianto serta para pimpinan Mabesal lainnya dan secara video conference (vicon) oleh jajaran Staf Operasi Kotama dan Satker se-Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan operasi TNI AL yang telah dilaksanakan pada Semester II tahun 2021. Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh masukan yang konstruktif dalam pelaksanaan operasi TNI AL ke depannya.
Waasops Kasal menjelaskan operasi harus dalam kondisi siap tempur dan siap operasi, dan sudah menyiapkan kemampuan personel serta kesiapan Alutsista agar siap digunakan untuk melaksanakan operasi.
Lebih Lanjut, Waasops Kasal menekankan untuk perencana dan penyelenggara operasi perlu bersinergi dengan baik untuk merancang suatu operasi yang sesuai dengan situasi yang dihadapi saat ini.
“Pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai saat ini bukan menjadi penghalang bagi TNI AL untuk melaksanakan operasi, ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bentuk Evaluasi operasi sebagai referensi operasi berikutnya. Dan ini penting untuk para Komandan unsur dengan mencermati daerah operasi, sinergi dengan intelijen, patuhi hukum nasional dan hukum laut internasional yang berlaku. Selain itu faktor keamanan personel/material untuk zero accident sebagai hal yang utama.
Dalam rapat tersebut para pemapar secara vicon yang terdiri dari seluruh jajaran Staf Operasi TNI AL Kotama atau Satker di luar Mabesal memaparkan hasil dan evaluasi operasi Semester II tahun 2021 pada Kotama atau Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) masing-masing sebagai bahan diskusi dan saran masukan dalam rangka melaksanakan latihan di Semester berikut dan tahun-tahun ke depan.
Diakhir sambutannya, lewat Waasops Kasal ditekankan kepada seluruh Kotama dan peserta evaluasi operasi untuk memanfaatkan forum ini sebagai media untuk memecahkan berbagai permasalahan dan temuan yang terjadi dalam pelaksanaan operasi sebelumnya agar tidak terulang di masa mendatang, sehingga diharapkan penyelenggaraan latihan di Semester II dan tahun berikutnya dapat berjalan lebih optimal. (Andi RR)