Jakarta, PUBLIKASI – Pemerintah Jepang minta maskapai internasional menghentikan penjualan tiket penerbangan untuk masuk ke Jepang hingga akhir Desember untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Sebagaimana dilansir Associated Press, Kementerian Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang mengumumkan bahwa permintaan itu sudah disampaikan pada Rabu (1/12).
Pemerintah Jepang memastikan bahwa semua tiket yang sudah dibeli sebelumnya masih berlaku. Namun, mereka tak bisa menjamin penerbangan itu masih dilanjutkan jika jumlah penumpang tak mencapai batas minimal untuk terbang.
Selain itu, pemerintah Jepang juga masih mengizinkan penumpang yang transit di bandara mereka. Jepang memang merupakan salah satu tempat transit besar untuk penerbangan dari dan menuju kawasan Asia.
Jepang menyatakan bahwa mereka melayangkan permintaan itu sebagai langkah pencegahan darurat di tengah kekhawatiran setelah negaranya mendeteksi kasus kedua Covid-19 varian Omicron.
Sehari setelah melaporkan kasus pertama, Jepang mendeteksi Covid-19 varian Omicron kedua dari satu orang yang baru saja kembali dari Peru via Doha.
Pasien kedua yang sudah divaksinasi penuh itu dinyatakan positif Covid-19 setibanya di Jepang pada Minggu (28/11). Ia langsung diisolasi, sementara pihak berwenang memastikan varian Covid-19 yang dideritanya.
Menurut pejabat setempat, pasien itu awalnya tak bergejala. Namun kemudian, ia mengalami demam dan sakit tenggorokan.
Sebanyak 114 penumpang lainnya di penerbangan yang ditumpangi pasien itu juga sudah dites, dan hasilnya negatif. Meski demikian, mereka masih harus menjalani karantina di fasilitas pemerintah.
Sebelum melaporkan kedua kasus ini, Jepang sudah mengambil langkah antisipasi dengan melarang semua warga asing masuk ke negaranya. Larangan itu berlaku mulai Selasa (30/11).
Selain itu, semua warga negara Jepang yang kembali dari luar negeri juga harus menjalani karantina wajib selama 14 hari. *Arya