Jakarta, PUBLIKASI – Pendiri China Evergrande Group Hui Ka Yan menjual kepemilikan sahamnya di perusahaan senilai US$344 juta atau setara Rp4,93 triliun.
Nilai penjualan ini berasal dari pelepasan 1,2 miliar saham dengan harga rata-rata 2,23 dolar Hong Kong atau Rp4.105 per saham.
Dilansir dari Reuters, porsi kepemilikan saham bos Evergrande itu turun dari 77 persen menjadi 67,9 persen. Penjualan saham ini dilakukan di tengah krisis utang perusahaan.
Secara total, utang perusahaan properti raksasa di Negeri Tirai Bambu itu mencapai US$300 miliar atau Rp4.307 triliun. Hui sendiri telah menggunakan kekayaan pribadinya untuk membayar utang perusahaan yang jatuh tempo, baik dari pokok maupun kupon obligasi.
Tak cuma melepas saham, kabarnya Hui juga menggunakan kekayaannya yang berupa aset lain, seperti karya seni, kaligrafi, hingga tiga rumah mewah.
Sementara kewajiban pembayaran kupon obligasi perusahaan terus bertambah dari hari ke hari. Teranyar, perusahaan harus membayar kupon obligasi mencapai US$82,5 juta atau Rp1.184,45 triliun.
Namun, perusahaan gagal membayarnya di masa jatuh tempo pada 6 November lalu. Alhasil, saat ini kewajiban pembayaran kupon tersebut masuk masa tenggang 30 hari sampai 6 Desember 2021.
Di sisi lain, kasus krisis utang perusahaan membuat harga saham Evegrande terus merosot dari hari ke hari. Tepat sebelum pengajuan penjualan saham oleh Hui, harga saham Evergrande turun 10,4 persen ke 2,5 dolar Hong Kong atau Rp4.602 per saham. *Arya