Dirjen Kemenlu RI Asia-Pasifik dan Afrika Akui Indonesia Waswas atas Pembentukan AUKUS

Jakarta, PUBLIKASI — Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri (Dirjen Kemenlu) RI untuk Asia-Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, mengatakan bahwa wajar bagi Indonesia untuk merasa was-was terkait pembentukan kerja sama keamanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS). Langkah Australia mengubah geopolitik di kawasan.

“Alasan yang logis bagi Indonesia untuk menjadi was-was karena tindakan yang diambil oleh Australia akan mengubah situasi geopolitik di kawasan, ini akan menjadi faktor yang mendestabilisasi,” katanya dalam acara diskusi “AUKUS: Responses from Southeast Asia” yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community Indonesia di Jakarta, Jumat, seperti dikutip kantor berita Antara.
Australia menjalin kerja sama keamanan dengan Inggris dan Amerika Serikat, yang di dalamnya Australia menyepakati pembuatan kapal selam bertenaga nuklir untuk memperkuat angkatan lautnya.

Kata Jailani, langkah tersebut akan menjadi faktor yang menyebabkan destabilisasi. “Karena tak ada yang namanya akuisisi kapal selam tenaga nuklir yang tanpa kemungkinan munculnya perlombaan senjata nuklir,” katanya.

Ia menekankan bahwa pembentukan kerja sama AUKUS merupakan isu yang penting bagi Indonesia. Tak hanya karena Australia merupakan tetangga dekat, tapi karena AUKUS juga memunculkan kekhawatiran perlombaan persenjataan yang ditandai dengan meningkatnya proyeksi kekuatan di wilayah.

Ditambahkannya, Jailani mengatakan Indonesia telah menegaskan posisinya terkait situasi geopolitik di kawasan. Indonesia mengingatkan Australia atas kewajiban regionalnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan. *Ristia

Leave a Comment!